Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Terus Implementasikan Kurikulum Merdeka
Payakumbuh |JangkarPost.com—Saat ini program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) terus digiatkan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr. Dasril memaparkan sejauh mana program tersebut dilaksanakan pada setiap tingkat pendidikan yang ada di Kota Randang tersebut.
“Untuk mengatasi Learning Loss di masa pandemi, namanya waktu itu Kurikulum Prototype yang mana itu dijalankan pada tahun 2020 dan tahun 2021. Kemudian Kementerian mengevaluasi ternyata itu sangat bagus, akhirnya disemburkan menjadi Kurikulum Merdeka sejak 11 Februari 2022, Sudah di Lounching oleh Kementerian sebagai kurikulum merdeka pengganti kurikulum 2013,” kata Dasril kepada media di ruang kerjanya Selasa, (31/05/22).
Lebih lanjut Dasril menjelaskan berbagai opsi pelaksanaan kurikulum merdeka, baik dari Viloting yang ditunjuk oleh kementerian hingga dari Jalur Mandiri.
“Untuk opsi pelaksanaannya ada yang menjadi Viloting ditunjuk oleh kementerian dan ada yang jalur mandiri. Jalur mandiri itu sendiri terdapat tiga opsi, diantaranya yang pertama opsi mandiri belajar, artinya kurikulum 2013 dilaksanakan dengan pendekatan kurikulum merdeka.
Kedua Mandiri berubah yaitu kurikulum merdeka dilaksanakan dengan bahan bahan pedoman panduan dari kementerian serta silabus atau buku buku dari kementerian.
Kemudian opsi yang ketiga Mandiri berbagi, dimana sekolah melaksanakan kurikulum merdeka, pedoman pokok dari kementerian dimana pengembangan dilakukan oleh sekolah dan bisa dibagi ke sekolah lain.
Untuk opsi tersebut kita memilih opsi yang kedua. Dimana Payakumbuh berkomitmen dimana semua sekolah, Jenjang Paud, Sekolah Dasar (SD), SLTP dan kesetaraan mulai tahun pelajaran 2022-2023, mulai menjadi kurikulum merdeka dengan opsi kurikulum berubah atau opsi dua,” papar Dasril.
Selain itu Dasril menyampaikan terkait dengan tahapan tahapan kurikulum merdeka ini bisa dilaksanakan di sekolah.
“Pertama tentu sekolah harus Assessment dulu melalui pengawasan satuan. Asessment ini artinya kita cek dulu, apa persyaratan untuk mengimplementasi kurikulum terpenuhi atau tidak oleh sekolah. Kemudian yang kedua apa prosedur untuk melaksanakannya, kemudian yang ketiga bagaimana kondisi sumber daya yang tersedia di sekolah. Lalu bagaimana kesiapan kita di tingkat kota atau daerah kita, mulai dari kepala dinas sampai bagian kurikulum serta pengawas. Bagaimana kita tim pembina-pembina ini siap untuk mengimplementasikan.
Dari hasil Asessment tersebut, kesimpulannya Payakumbuh sangat siap untuk melaksanakan karena dalam siklus perubahan kurikulum setiap 10 tahun biasanya diperbarui, dan ini kurikulum terakhir 2013. Mestinya tahun 2023 sudah harus diperbaharui,” terang Dasril.
Begitu pula Dasril menjelaskan sejarah perubahan kurikulum di mulai dengan kurikulum 1975 hingga pada tahun 2023.
“Lihat sejarah perubahan kurikulum, dimana kurikulum 1975 dirubah pada 1984, Kurikulum 1984 dirubah pada 1994, Kurikulum 1994 dirubah pada 2004, Kurikulum 2004 dirubah kurikulum 2013. Dan sekarang kurikulum 2013 harus dirubah pada Kurikulum 2023.
Nah kurikulum itu sudah ada namanya yakni Kurikulum Merdeka yang sudah di Lounching sejak 11 Februari 2022,” papar Dasril.
Mengenai tahapan tingkat jenjang pendidikan, Dasril juga menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka sudah diterapkan sejak taman kanak-kanak hingga tingkat jenjang pendidikan SLTA.
“Jadi kalau untuk tahapan itu, untuk taman kanak kanak (TK) dimana TK muridnya setahun, jadi langsung menggunakan Kurikulum Merdeka, Kalau untuk Sekolah Dasar (SD) masuknya kurikulum itu di kelas 1 dan kelas 4 di tahun pertama 2022-2023. Nanti di tahun 2023 masuknya kurikulum merdeka masuk di kelas 2 dan kelas 5. Sementara untuk tahun 2024-2025 dirambah masuk dikelas 3 dan kelas 6. Jadi dalam 3 tahun kurikulum tersebut dilaksanakan di semua sekolah, di semua jenjang dan di semua kelas. Untuk tingkat SLTP dimulai dikelas 7 tahun 2022. Untuk tahun 2023 dilaksanakan dikelas 8 dan tahun 2024 dilaksanakan dikelas 9. Jadi dalam tiga tahun tuntas. Dalam 3 tahun masa transisi ini ada dua kurikulum yang dijalankan di sekolah. Pertama ada kurikulum 2013 kemudian ada Kurikulum Merdeka,” pungkas Dasril. (AJP)