Payakumbuh,Jangkarpost.com—Kota Payakumbuh menjadi satu-satunya daerah di pulau Sumatera yang ditunjuk sebagai pilot project dalam pengembangan Integrated Dashboard Executive, ini merupakan sebuah fitur dari Layanan Integrated Dashboard SmartGov.
Layanan Integrated Dashboard SmartGov sendiri adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menggabungkan data dari berbagai aplikasi vertikal ke dalam sebuah platform yang terintegrasi. Integrasi data ini akan menghasilkan sebuah database tunggal, yang dapat tumbuh besar dan menjadi cikal-bakal terbentuknya big data.
Keberadaan big data tentunya memberikan banyak keuntungan bagi pengguna dalam hal ini pemerintah daerah, karena big data tersebut dapat dianalisis dan ditampilkan berdasarkan kebutuhan.
Bagi pemerintah daerah, kehadiran layanan integrated dashboard smart government merupakan jawaban terhadap kebutuhan integrasi aplikasi vertikal dan data eksisting yang telah dimiliki. Adanya data yang terintegrasi dapat memudahkan pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan performansi dan kinerja tiap SKPD. Data-data tersebut akan diformulasikan dan ditampilkan berdasarkan kebutuhan, misalkan parameter Indikator Kinerja Utama (IKU).
Selain itu, informasi terbaru yang perlu segera diketahui oleh kepala daerah/wali kota dapat ditampilkan agar tindak lanjut yang harus dilakukan dapat segera diputuskan. Informasi terbaru dan IKU ini akan ditampilkan dalam bentuk executive dashboard yang bisa ditempatkan dalam sebuah command center.
Integrated Dashboard Executive ini merupakan sebuah portal yang berfungsi memvisualisasikan data sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang ditampilkan dapat berupa historis data atau realisasi dari sebuah program kerja.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Armein Busra saat diwawancara media di kantornya, Selasa (31/8) menyampaikan terpilihnya Diskominfo Kota Payakumbuh sebagai leading sektor berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan bersama PT. Telkom Indonesia, Tbk, dengan mempertimbangkan aspek kesiapan baik dari sisi SDM, sistem, maupun perangkat yang sudah dibangun.
"Kita sudah membicarakan aspek teknis dan kebijakan bersama Dony Savius selaku Tribe Leader Of Smart City Solution Development Department Digital Next Business PT. Telkom Indonesia, Tbk bersama Manager GES Wistel Sumbar Suwito, dan Government Account Manager Hendri Wihelminof beberapa waktu lalu," kata Armein.
Armein menyebut Kota Payakumbuh kedepannya akan memiliki satu data yang real time, akuntabel, dan transparan dari seluruh sektor, hingga data analitik media sosial dan data analitik e-commerce menuju Payakumbuh big data yang sesuai dan sejalan dengan amanat dari Perpres 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia dan Perpres 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"Untuk saat ini hanya beberapa daerah yang memilikinya di Indonesia, seperti Pemkab Sragen, Pemprov Jawa Barat, dan Pemprov Jawa Tengah, semoga kita menjadi kota pertama di Indonesia," kata Armein.
Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi mengatakan membangun IT tidak bisa daerah melakukannya sendiri, butuh mitra dan pihak yang mempunyai akses luas. Tentu ini merupakan suatu kemudahan bagi Kota Payakumbuh dalam melakukan pengembangan kepada sistim pemerintahan berbasis elektronik (SPBE)
"Apalagi dengan kemampuan keuangan daerah kita yang cukup kecil dibandingkan kota-kota besar lainnya seperti Bandung dan Surabaya. Kami sangat mengapresiasi PT. Telkom Indonesia yang telah mempercayakan Kota Payakumbuh sebagai pilot project, ini sebuah kesempatan besar bagi kami dalam mewujudkan smart city," pungkas Riza. (Hrs)
Posting Komentar